Sabtu, 01 Maret 2014

Cerpen Ku



Cerpen “Kembang Sang Janda”  



            Cerita Janda Sang Kembang ini bermula saat Mbok Gendut, salah seorang tokoh dalam cerita yang selalu mendampingi si Kembang sejak kecil,  mengetuk-ngetuk pintu kamar Kembang. Dia mengabarkan bahwa si Tito, yang merupakan suami Kembang pingsan di kantor dan dibawa ke rumah sakit. Oleh pihak rumah sakit, dinyatakan bahwa Tito terkena serangan Jantung dan akhirnya meninggal dunia.

           Sebenarnya kematian Tito bukanlah sebuah musibah kematian yang diterima oleh Kembang. Kematian pertama yang ia hadapi adalah saat Kembang berumur tujuh tahun yang mana ayahnya meninggal karena kecelakaan lalu lintas. Kemu           
dian, kematian kedua yang ia terima adalah kematian ibunya. Pada saat usianya 20 tahun ibunya meninggal karena kanker Rahim. Sejak sepeninggal ibunya itulah si Kembang hidup hanya berdua dengan Mbok Gendut yang selalu merawat dan menjaganya.

         Setelah setahun kematian ibunya, Kembang menikah dengan Rio yang merupakan teman semasa SMA dulu. Tapi sayang pernikahan itu hanya berumur dua tahun saja. Rio meninggal tersambar petir saat sedang memancing di laut bersama teman-temannya. Sedangkan kematian Tito merupakan kematian keempat yang harus diterima oleh Kembang.

         Sejak sepeninggal Tito, Kembang kehilangan pegangan hidup. Namun, Mbok Gendutlah yang masih setia menemani dan menyemangati Kembang untuk menjalani hidup. Sehingga, Kembang bekerja sendiri dan mengerjakan  apa saja untuk membiayai hidupnya dan Mbok Gendut.

         Selang beberapa bulan kematian Tito, Kembang menemukan tambatan hati. Andri namanya. Andri merupakan teman sekantor Kembang. Rasa cinta Andri terhadap Kembang memang sudah lama tumbuh. Namun, Kembang sepertinya tidak terlalu merespon cinta Andri karena Andri tidak berani mengungkapkannya secara terbuka. Dengan perjuangan keras dan keberanian yang besar Andri berani mengungkapkan rasa cintanya dan melamar Kembang. Setelah kejadian itu, Kembang menerima lamaran Andri dan mereka lalu menikah. Namun, pernikahan tersebut tidaklah seperti yang mereka impikan. Mungkin hanya beberapa bulan menikah Andri akhirnya meninggal setelah menikmati makan siang dengan Kembang istrinya. Kematian Andri merupakan momok besar bagi Kembang, Di samping kehidupannya hancur, dia juga mendapatkan julukan baru dari teman-teman sekantornya, yakni Kembang si pencabut nyawa, Kembang sumber kematian, dan kembang si pembawa sial. Orang-orang berpendapat bahwa lelaki yang menikahi Kembang pasti akan mati.  Demi menghindari fitnahan dan cemoohan orang-orang di tempat ia bekerja, akhirnya Kembang berhenti bekerja.

        Tidak berapa lama setelah berhenti bekerja ia mendapatkan pekerjaan baru dengan posisi sebagai sekretaris di perusahaan tenpat ia bekerja. Di sana, ia diperkenalkan lagi dengan sang direktur yang bernama Pak Wira. Pak Wira adalah seorang direktur yang berumur 60 tahun dan mempunyai keluarga. Istrinya adalah seorang pengusaha juga. Kembang dan Pak Wira selalu bersama setiap saat. Kebutuhan Pak Wira selalu dikerjakan oleh Kembang. Dan tak jarang ia selalu dibawa Pak Wira ke mana saja, bahkan ia selalu dibelikan hadiah oleh atasannya tersebut. Hingga akhirnya Pak Wira melamar Kembang untuk menikah. Dan ia menerima lamaran atasannya itu walaupun ia mengetahui bahwa Pak Wira telah berkeluarga. Ia pun bersedia menjadi istri simpanan Pak Wira dan bahagia menjalaninya.

         Hingga pada suatu saat datanglah istri Pak Wira yang mengetahui perselingkuhan suaminya. Ia melabrak Kembang dan melontarkan kata-kata kasar pada Kembang. Dan pada saat kejadia itulah Pak Wira datang untuk menjelaskan keadaan. Namun, sebelum Pak Wira sampai di rumah Kembang, ia harus tewas di seberang rumah istri simpanannya itu karena ditabrak oleh truk. Sontak saja kejadian itu membuat istri Pak Wira dan Kembang menjadi sangat sedih. Kembang sendiri setelah kejadian itu harus dibawa ke rumah sakit jiwa karena dia mengalami gangguan jiwa. Dalam penglihatannya, ia melihat Rio, Tito, Andri, dan Pak Wira bercengkerama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar